Minggu, 17 November 2013

Rangkuman Perilaku konsumen



PERILAKU KONSUMEN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen.Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkta tertentu masih akan ada.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Jelaskan mengenai perilaku konsumen !
2.      Jelaskan pendekatan perilaku konsumen !
3.      Jelaskan macam-macam pendekatan perilaku konsumen !
4.      Bagaiman kepuasan konsumen terhadap macam-macam perilaku ?
5.      Jelaskan konsep elastisitas dan macam-macam elastisitas !
6.      Jelaskan tentang apa itu produsen, dan fungsi produksi !
7.      Bagaimana mengoptimalkan/ memaksimalkan produksi ?
8.      Menghitung dan memilih biaya yang paling optimal!

1.3  TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan dari pembahasan perilaku konsemen adalah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen.

BAB II
PEMBAHASAN
PERILAKU KONSUMEN

Pengertian perilaku konsumen
Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) perilaku konsumen yaitu perilaku yang dperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mngebaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhan dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah proses pengembilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.

Menurut Ebert dan Griffin (1995) yaitu upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.

Pendekatan perilaku konsumen
Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2, yaitu pendekatan marginal utility (cardinal) dan pendekatan indifference curve (ordinal).

Pendekatan Marginal Utiliti
Adalah Pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang.

Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.

Elastisitas
Elastisitas adalah ukuran derajad kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan salah bsatu factor yang mempengaruhi. Jika elastisitas lebih besar dari satu maka disebut elastic. Sedangkan elastisitas kurang dari satu maka disebut inelastic, dan jika elastisitas lebih sama dengan satu maka disebut elastisitas tunggal.

Ø  Harga
Disebut juga dengan price elasricity adalah presentase perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan harga barang tersebut.

Ø  Silang
Disebut sebagai cross elasricity adalah presentase perubahan jumlah yang diminta terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari perubahan harga barang lain.

Ø  Pendapatan
Ø  Disebut juga dengan income elasricity adalah presentase perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai dari perubahan pendapatan riil.

Macam-macam besaran elastisitas
1.      Elastisitas permintaan
2.      Elastisitas permintaan dan total penerimaan
3.      Elastisitas penerimaan
4.      Elastisitas silan
5.      Elastisitas penawaran
6.      Elastisitas fisika dasar
7.      Elastisitas harga diri permintaan

Perilaku Produsen

Produsen adalah badan yang membuat suatu yang baik melalui sebuah proses yang melihatkan bahan baku, komponen, atau rakitan, biasanya ada besar besaran dengan berbagai operasi yang berbeda dibagi anatara pekerja.

Fungsi Produksi
Adalah fungsi yang menunjukan hubungan anatara berbagai kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan output.

Cara mengoptimalkan produksi adalah sbb:
1.      Biaya yang digunakan harus dipandang sebagai keuntungan potensial, bukan penegeluaran atau ongkos produksi yang memang harus dikeluarkan.
2.      Setelah perepsi tentang biaya produksi diatas berubah, manajemen harus melaksanakan aktifitas produksi bernilai tambah dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang minimum.
3.      Keunggulan kompetitif produk dipasar akan meningkatkan pangsa pasar yang berarti akan meningkatkan penerimaan total dari penjualan.


Tingkat biaya produksi yang optimal
Tingkat biaya produksi yang optimal adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan.

perilaku konsumen

Perilaku Konsumen


Kelompok 2  

Nama Kelompok :

 Adlan Esa Darya w.
Agung Waskito
Izmi Istiana
Liza Sisdenty
Nina Suryani
Novita Diansari
Putri Wulandari
Saskia Swetari
 

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua. Berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Kebab Turki Baba Rafi”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih pada teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat waktu.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca umumnya.


Daftar Isi

Kata Pengantar..............................................................................      2

Daftar Isi.......................................................................................       3

Bab 1 Pendahuluan........................................................................     4

Bab 2 Pembahasan masalah..........................................................     5

Bab 3 Penutup...............................................................................      9

Referensi Tulisan...........................................................................    11


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Persaingan dalam segala bidang mendorong masyarakat untuk giat dalam mendapatkan penghasilan. Selain menjadi pegawai atau karyawan di suatu institusi, masyarakat saat ini mulai mencoba menjalankan usaha di berbagai hal seperti usaha Franchise. Franchise adalah duplikasi bisnis yang telah sukses, sehingga bagi mereka yang akan membeli bisnis franchise tidak perlu lagi bersusah payah menjalankan bisnis ini dari awal dan tidak perlu harus jatuh bangun untuk memulai bisnis ini. Mereka hanya menjalankan sistem yang telah berjalan tinggal start up langsung meneruskan bisnis  yang  memang telah teruji keberhasilannya.
Kebab Turki Baba Rafi ( KTBR ) adalah sebuah jaringan waralaba kebabterbesar di dunia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 di Surabaya dan sekitar 2010-an, kantor pusatnya dipindahkan ke Jakarta. Saat ini, Kebab Turki Baba Rafi memiliki lebih dari 1000 gerai di IndonesiaMalaysia, dan Filipina.
Kebab adalah makanan khas Timur Tengah (Timteng) yang dibuat dari daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui mayonaise, lalu digulung dengan tortila. Sebenarnya, kebab banyak beredar di Qatar dan negara Timteng lainnya.
Sejarah Pada tahun 2005, gerai miliknya telah menerapkan sistemwaralaba hingga sekarang. Tak hanya di Indonesia, gerai Kebab Turki Baba Rafi pun juga dibuka di Malaysia dan Filipina. Bahkan, Kebab Turki Baba Rafi telah mendapatkan penghargaan di kancah nasional dan internasional.
Tahun 2009, Kebab Turki Baba Rafi bekerja sama dengan Belfoods Indonesiauntuk peningkatan mutu dan gizi pada dagingnya, serta telah mendapatkan sertifikat resmi dari Badan POM dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Awal usaha kebab turki Baba Rafi ?
2.      Mengapa diberi nama Baba ?
3.      Tantangan dalam merintis usaha ?
4.      Cara Kebab Turki Baba Rafi mempromosikan usahanya

1.3 Tujuan Pembahasan
            Tujuan dari pembahasan kebab turki baba rafi adalah untuk mengetahui bagaimana Kebab Turki Baba Rafi dapat berkembang dan memiliki banyak konsumen.

Bab II
Pembahasan Kebab Turki Baba Rafi

a.      Awal usaha
Berawal saat Hendy Setiono berkunjung  ke Timur Tengah dan menemui banyak outlet yang menjual makanan khas Turki, yaitu kebab.  Dari situlah ia memperoleh ide untuk mengembangkan usaha Kebab Turki di Indonesia. Awalnya ide bisnis pria mudah kelahiran tahun 1983 ini sempat ditentang oleh orang tuanya, tapi karena dia memiliki niat yang besar dan kerja keras yang tinggi memutuskan untuk tetap menjalankan bisnis ini. Bahkan demi menggeluti bisnis kebab ini, Hendy akhirnya menghentikan kuliahnya.
Sebuah keputusan yang sangat berani pastinya demi memulai sebuah bisnis melalui outlet yang cukup kecil, laki-laki yang masih muda tersebut memilih untuk menjalankan bisnisnya.
Perjalanan bisnisnya pun juga tidak langsung mulus begitu saja, suka duka berjualan kebab rafi juga sempat dia alami sendiri hingga akhinya 3-4 tahun kemudian dia berhasil memiliki beberapa outlet di beberapa tempat. Usaha ini dimulai pada 2003 dengan membuka outlet pertamanya di Surabaya. Modal awal yang dikeluarkan oleh Hendy saat itu sebesar Rp 4 juta yang ia gunakan untuk membeli gerobak (counter) dan peralatan lainnya seperti kompor dan penggorengan. Namun setelah usahanya berkembang selama hampir 10 tahun, kini ia memiliki outlet  yang berjumlah 1020 pada tahun 2012, yang tersebar dari Indonesia hingga ke Malaysia dan Philipphines. Dapat dipastikan omset yang didapatkan setiap bulannya lebih dari 1 milyar.
Kini, bekerjasama dgn PT Belfoods Indonesia, Hendy tak perlu kuatir dgn produksi daging untuk kebab, karena sudah ditangani oleh ahlinya. Sebab PT Belfoods Indonesia telah memenuhi standar yg telah dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat-obatan dan makanan (BPOM) dan memiliki sertifikat MUI. Untuk mendistribusikan daging yg telah diproduksi oleh PT Belfoods Indonesia, Hendy mendirikan sebuah warehouse yg ia bangun di kota-kota besar, seperti Surabaya, Malang, dan Semarang. Melalui warehouse inilah kemudian daging yg dibutuhkan didistribusikan lagi ke outlet-outlet yg tersebar di sekitarnya. Pengiriman daging ini dilakukan seminggu dua kali atau tergantung kebutuhan. Mengenai kebutuhan daging sapi, Hendy mengungkapkan dalam sehari ia bisa menghabiskan sebanyak 1 ton daging sapi atau setara dgn 7 ekor sapi. Dgn adanya target dibuka sebanyak 1.001 outlet di 2011 ini, maka diperkirakan akan mengahbiskan 3 ton daging sapi/hari.
Untuk menjalankan seluruh outlet Kebab Turki Baba Rafi, sudah terserap sebanyak 1.200 tenaga kerja. Bisa dibaygkan usaha ini sangat prospektif untuk dikembangkan dan membawa banyak manfaat untuk menambah lapangan pekerjaan. Menu andalan Kebab Turki Baba Rafi adalah kebab yg dijual dgn harga Rp 12.000. Selain itu juga ada menu hotdog seharga Rp 10.000, beef burger Rp 9.500, dan menu lainnya. Untuk mengembangkan usahanya, sejak 2005 usaha Kebab Turki Baba Rafi dikelola secara Waralaba (franchise). Hingga 2011 ini, sudah resmi dibuka sebanyak 650 outlet. Namun, untuk daftar tunggunya sudah mencapai angka 750 outlet yg tersebar di seluruh Indonesia.
Ternyata kesuksesan Kebab Turki Baba Rafi tidak hanya di Indonesia. Hendy telah menandatangani MoU dgn Filipina untuk membuka cabang di sana. Usaha ini membuka peluang yg sangat luas. Jika Anda ingin mendulang kesuksesan yg sama, Kebab Turki Baba Rafi membuka kesempatan yg lebar. Dengan modal awal Rp 55 juta, Anda akan mendapatkan 1 set lengkap yg terdiri dari counter dan peralatan lainnya (misal penggorengan dan alat pemanggang daging), karyawan yg sudah dilatih, dibantu mencari lokasi usaha, masa kerja selama 5 tahun, manual book (SOP), paket promosi (misal banner, neon box), dan lain-lain. Hendy mengungkapkan bahwa dalam jangka waktu 18 bulan sudah bisa balik modal. Omzet 1 outlet biasanya sekitar Rp 10-Rp 15 juta per bulan, bahkan ada yg mencapai Rp 60 juta, tergantung dari lokasi usahanya. Usaha ini sangat prospektif untuk dikembangkan karena semakin lama makanan kebab banyak dikenal masyarakat.

b.      Pemberian Nama Kebab Turki Baba Rafi
Menurut Hendi Setiyono nama Rafi sendiri diambil dari nama putera sulungnyayang bernama Rafi Darmawan, sedangkan baba dalam bahasa Arab artinya adalah ayah. Jadilah baba rafi adalah ayah rafi.

c.      Tantangan Dalam Merintis Usaha
            Mengawali sebuah bisnis memang tidak mudah. Apalagi untuk meraih sukses seperti sekarang. Suka duka pun dirasakan calon bapak tiga anak itu. “Misalnya, uang berjualan dibawa lari karyawan. Banyak karyawan yang keluar masuk. Baru beberapa minggu bekerja sudah minta keluar,” ungkapnya. Bahkan, pernah suatu hari, karena tak mempunyai karyawan, Hendy dan istri berjualan. Hari itu kebetulan hujan. Tak banyak orang membeli kebab. Makanya, pemasukan pun sedikit. “Uang hasil berjualan hari itu digunakan membeli makan di warung seafood saja tak cukup.
Tak ingin setengah-setengah dalam menjalankan bisnis, lulusan SMA Negeri 5 Surabaya tersebut akhirnya memutuskan berhenti dari bangku kuliah pada tahun kedua. Keputusan dia untuk meninggalkan bangku kuliah guna menekuni bisnis kebab tersebut sempat ditentang orang tuanya.

d.      Promosi
Kebab turki baba rafi (KTBR) pertama kali dilakukan promosi atau dipasarkandimulai pada  tahun 2003 dgn membuka outlet pertamanya di Surabaya. Dengan banyaknya outlet yang berdiri di kota-kota besar membuat masyarakat dengan mudah mendapatkan Kebab Turki ini. Dengan adanya website yang dimilikiKebab Turki juga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai jenis kebab yang disajikan oleh KTBR serta informasi mengenai alamat dan nomor telepon dari outlet-outlet sehingga pembeli dapat memesan melalui telepon atau dengan mendatangi alamat yang tertera pada website tersebut. Selain melakukan promosi, Kebab Turki Baba Rafi juga melakukan beberapa strategi seperti:

a.  Harga
      Harga adalah suatu nilai yang dinyatakan dalam rupiah atau sejumlah pengorbanan berupa uang yang dapat diartikan sebagai harga beli yang berlaku bagi konsumen. Kebab Turki Baba Rafi menawarkan harga yang terjangkau kepada para pembeli.
b.  Rasa atau aroma
      Rasa atau aroma adalah suatu nilai yang terkandung dalam produk yang langsung dapat dinikmati oleh konsumen. Kebab Turki Baba Rafi menghadirkan rasa dan aroma kebab yang bersahabat dengan lidah para konsumen Indonesia sehingga
c.   Kemasan
      Kemasan adalah merupakan wadah atau tempat yang dijadikan pembungkus dari suatu produk. Kebab Turki Baba Rafi menghadirkan kemasan yang menarik dengan perpaduan warna yang kontras antara merah dan kuning sehingga dapat menarik perhatian para konsumen dengan kemasan tersebut. kemasan yang dapat memenuhi sasaran berupa keamanan dan kemanfaatan, kemasan di Kebab Turki Baba Rafi mempunyai identifikasi dengan produk pesaing, bentuk dan ciri kemasan yang menarik, sehingga konsumen bersedia membayar lebih mahal untuk memperoleh kemasan istimewa.
e.   Ukuran
      Ukuran produk adalah  suatu varian bentuk dengan berbagai macam ukuran  yang dapat  menyesuaikan antara kebutuhannya dengan ukuran produk yang ada. Kebab Turki Baba Rafi menyediakan kebab dengan ukuran Small, Medium dan Large sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan memberikan kemudahan dalam pembelian.


Bab III
Penutup

Kebab Turki Baba Rafi dapat berhasil mengembangkan bisninsnya karena beberapa strategi yang telah dilakukannya sehingga dapat membuat franchise kebab ini berkembang dan tersebar dengan luas di berbagai kota di Indonesia.      Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan perusahaan, memperoleh laba optimal serta dapat memperkuat posisi dalam menghadapi perusahaan  pesaing dimana untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari usaha pemasaran yang harus dipikirkan dan direncanakan sebelum produk. Menyadari hal itu, pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan.
      Kegiatan – kegiatan seperti pengembangan produk, penelitian komunikasi, distribusi, penetapan harga dan pelayanan merupakan inti kegiatan pemasaran. Fungsi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan semua aktifitas yang berhubungan dengan arus barang dan jasa sejak dari produsen sampai konsumen akhir.


      Dalam perkembangannya saat ini kebutuhan makanan dengan berbagai bentuk dan rasa telah dijadikan sebagai sarana usaha untuk mencari penghasilan. Oleh karena itu, berbagai jenis bentuk dan rasa makanan telah banyak ditawarkan oleh para pelaku ekonomi yang bergerak dalam industri makanan dan minuman.
      Kebab Turki Baba Rafi mencoba ikut ambil bagian dalam bisnis makanan ini. Menu utama dari outlet ini adalah kebab.Kebab merupakan makanan khas Timur Tengah dengan komposisi daging sapi panggang yang lezat, sayuran segar, dan saus mayonnaise istimewa yang diracik secara khusus dalam gulungan tortila. Kebab Turki ini diaplikasikan di Indonesia dengan bahan baku yang sama dan rasa yang tidak jauh berbeda dari aslinya. Untuk pengelolaannya daging dengan ukuran besar diasap, baru dipotong, dan diiris tipis – tipis dengan begitu aroma asap membuat daging terasa nikmat. Sedangkan untuk bumbu dan saos dibuat sedikit manis yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

Referensi tulisan :


Rabu, 20 Maret 2013

pengantar pendidikan kewarganegaraan


Nama : Izmi istiana
Npm   : 13211768
Kelas  : 2ea18
Pengantar  Pendidikan Kewarganegaraan
Nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam perjuangan fisik merebut,mempertahankan,dan mengisi kemerdekaan telah mengalami pasang surut sesuia dengan dinamika kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.
Pendidikan kewarganegaraan dimaksud agar kita memiiki wawasan kesadaran agar kita memiliki pola pikir,pola sikap,dan perilaku sebagai pola yang cinta tanah air berdsarkan pancasila.Tujuan utama Pendidikan Kewrganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan  dan kesadaran bernegara,sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa,wawasan Nusantara serta Ketahanan  Nasional dalam  diri mahasiswa.
Undang-undang No 2 Tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum dan isi Pendidikan Pancasia,Pendidikan Agama,Pendidikan Kewarganegaraan terus ditingkatkan dan dikembangkan di semua jalur,jenis dan jenjang pendidikan.
Pendidikan Kewarganegaraan yang  berhasil akan menbuahkan sikap mental yang cerdas,penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik.Sikap ini disertai  dengan perilaku yang:
1.Beriman dan bertawal kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memnghayai nilai-nilai falsafah bangsa.
2.Berbudi pekerti luhur,berdisiplin dalam bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
3.Rasional,dinamis,dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai  warga Negara.
4.Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi seta seni untuk kepentingan kemanusian,bangsa,dan Negara.
Teori terbentuknya Negara :
1.Teori hokum alam
2.Teori Ketuhanan
3.Teori perjanjian
Unsur Negara :
1.Bersifat Konstitutif,ini berarti bahwa dalam Negara tersebut terdapat wilayah yang meliputi udara,darat,dan perairan(dalam hal ini unsur perairan tidak mutlak),rakyatatau masyarakat,dan pemerimtah yangberdaulat.
2.Bersifat Deklaratif,Sifat ini di tunjukan oleh adanya tujuan Negara,UUD,pengakuan dari Negara lain baik secara “de jure” maupun “ de facto”,dan masuknya Negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa,misalnya PBB.
Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara
Dalam UUD 1945 Bab X,Pasal tentsngWarga Negara telah  di amanatkan pada pasal 26,27,28 dan 30,sabagai berikut:
1.Pasal 26,Ayat(1) yang menjadi warga Negara adalahorang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang di sahkan dengan Undang-Undang sebagai warga Negara.pada ayat (2),syarat-syarat mengenai kewarganegaraan di tetapkan dengan Undang-Undang.
2.Pasal 27,ayat(1)  segala  warga Negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hulum dan pemerintahan wajib menjungjung hokum dan pemerintahan wajib menjungjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecuali.Pada ayat(2),Tiap-tiap warna Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupkan yang layak bagi kemanusiaan.
3.Pasal 28,Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,mengeluarkan pikiran dengan lisan,dan sebagainya di tetapkan dengan undang-undang.
4.Pasal 30,ayat(1) Hak dan Kewajiban Warga Negara untuk ikut serta dalam pembelaan Negara dan ayat(2) menyatakan peraturan lebih lanjut di atur dengan undang-undang.
Pemahaman Demokrasi di Indonesia
A.Dalam Sistem Kepartaian dikenal dengan tiga system kepartaian,yaitu system multi patai (polyparty system),dan system satu partai (monoparty system).
B.Sistem pengisian jabatan pemegang kekuasaan Negara.
C.Hubungan antara pemegang kekuasaan Negara,terutama antara eksekutif dan legislatif.

Senin, 21 Januari 2013

menigkatkan peran dan kinerja koperasi


BAB I
PENDAHULUAN
1.1           Latar Belakang
Seperti kita ketahui bersama bahwa koperasi mulai tumbuh dan berkembang di Inggris pada pertengahan abad XIX yaitu sekitar tahun 1844 yang dipelopori oleh Charles Howard di Kampung Rochdale. Namun sebelum koperasi mulai tumbuh dan berkembang sebenarnya inspirasi gerakan koperasi sudah mulai ada sejak abad XVIII setelah terjadinya revolusi industri dan penerapan sistem ekonomi kapitalis.
Setelah berkembang di Inggris koperasi menyebar ke berbagai Negara baik di Eropa daratan, Amerika, dan Asia termasuk ke Indonesia. Pada dasarnya koperasi digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan persoalan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Koperasi sebenarnya sudak masuk ke Indonesia sejak akhir abad XIX yaitu sekitar tahun 1896 yang dipelopori oleh R.A.Wiriadmaja. Namun secara resmi gerakan koperasi Indonesia baru lahir pada tanggal 12 Juli 1947 pada kongres I di Tasikmalaya yang diperingati sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Pada umumnya orang menganggap koperasi adalah sebagai organisasi sosial, yaitu melakukan kegiatan ekonomi dengan tidak mencari keuntungan. Ada juga yang mengatakan bahwa koperasi itu hanya untuk memenuhi kebutuhan anggotanya saja. Dan yang lebih ekstrim mengatakan bahwa koperasi itu hanya kemakmuran pengurusnya saja. Kami kira ini anggapan atau pemikiran yang keliru. Karena sebenarnya koperasi adalah bentuk kegiatan usaha yang paling ideal di mana anggotanya, juga bertindak sebagai produsen, sebagai konsumen, dan sekaligus sebagai pemilik. Dalam kontenks Indonesia, koperasi merupakan bentuk usaha yang syah, yang keberadaannya diakui dalam UUD-1945.
Awalnya keberadaan koperasi itu hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok para anggotanya, sehingga hanya ada koperasi konsumsi atau single purpose. Namun dalam perkembangannya fungsi koperasi menjadi bermacam-macam antara lain sebagai tolak ukur kegiatan usaha, sebagai bentuk usaha baru, dan sebagai alternatif kegiatan usaha.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkembangan Koperasi
Koperasi pertama kali muncul pada awal abad XIX. Pada masa itu terutama di negara-negara Eropa yang menerapkan sistem perekonomian kapitalis, kaum buruh berada pada puncak penderitaannya. Dengan latar belakang seperti itu maka tidak mengherankan apabila keberadaan koperasi sangat erat kaitannya dengan perjuangan untuk mewujudkan keadilan sosial. Pada mulanya pertumbuhan koperasi memang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ide-ide tentang pembaharuan masyarakat yang dipelopori oleh gerakan sosialis. Hal ini yang menyebabkan kuatnya pengaruh pemikiran sosialis dalam perkembangan koperasi.
Dua alasan yang mendasari pengaruh sosialisme itu adalah:
  1. Terdapatnya kesamaan motif antara gerakan koperasi dengan gerakan sosialis. Sebagai reaksi penderitaan kaum buruh dari hisapan kaum kapitalis.
  2. Sebagai suatu bentuk organisasi ekonomi yang berbeda dengan bentuk organisasi ekonomi kapitalis, koperasi menawarkan suatu bentuk dasar dari tatanan sosial yang berbeda dengan tatanan sosial masyarakat kapitalis.
2.1.1    Perkembangan Koperasi di Inggris
Koperasi yang pertama didirikan adalah di Inggris, sebagai akibat penderitaan yang dialami kaum buruh di Eropa akibat revolusi industri pada abad awal XIX. Pada tahun 1844 di Rochdale, Inggris didirikan koperasi konsumsi yang dipelopori oleh Charles Howard.
Pada mulanya koperasi Rochdale hanya bergerak dalam usaha untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi. Namun kemudian Rochdale mulai mengembangkan sayapnya dengan melakukan usaha-usaha produktif. Menyusul keberhasilan koperasi Rochdale ini, hingga tahun 1852 telah berdiri sekitar 100 koperasi konsumsi di Inggris, yang pada umumnya didirikan oleh para konsumen. Dalam rangka memperkuat gerakan koperasi, maka pada tahun 1862, koperasi-koperasi konsumsi di Inggris bergabung menjadi satu menjadi pusat koperasi pembelian {Coperative Wholesale Society (CWS)}
2.1.2    Perkembangan Koperasi di Perancis
Pelopor-perlopor koperasi di Perancis antara lain Charles Fouriee, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle. Para pelopor ini menyadari bahwa setelah terjadinya revolusi Perancis dan perkembangan industri yang menimbulkan kemiskinan, maka nasib rakyat perlu diperbaiki dengan membangun koperasi-koperasi yang bergerak di bidang produksi bersama-sama dengan para pengusaha kecil.
Di Perancis terdapat Gabungan Koperasi Konsumsi Nasional Perancis (Federation Nationale Dess Cooperative de Consummtion), dengan jumlah koperasi yang bergabung sebanyak 476 koperasi, anggota 3.460.000 orang, toko 9.900 buah dan perputaran modal sebesar 3.600 miliar Franc/tahun.
2.1.3    Perkembangan Koperasi di Jerman
Pada tahun 1848 di Inggris dan Perancis telah mencapai kemajuan Industri, sedangkan di Jerman perekonomiannya masih bercorak agraris. Barang-barang impor di Inggris dan Perancis memberikan tekanan berat bagi perkembangan Industri di Jerman.
Pada saat itu muncul Pelopor Koperasi di Jerman, yaitu F.W Raiffeisen, Walikota Flammersfield. Ia menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam kumpulan simpan pinjam.
2.1.4    Perkembangan Koperasi di Denmark
Denmark adalah salah satu negara di Eropa yang dapat dijadikan contoh pengembangan Koperasi Pertanian. Kegiatan yang dilakukan para petani yang tergabung dalam koperasi pertanian perlu dipelajari sebagai pola yang cocok untuk membangun daerah agrarian.
Pada tahun 1952 anggota Koperasi mencapai satu juta orang atau sekitar 30% dari jumlah penduduk Denmark. Selain itu hampir sepertiga penduduk pedesaan di Denmark berusia 18 tahun sampai dengan 30 tahun pernah belajar di Perguruan tinggi, sehingga tidak sulit bagi mereka untuk bergabung ke dalam koperasi.
2.1.5    Perkembangan Koperasi di Swedia
Usaha Koperasi di Swedia umumnya ditujukan untuk memerangi kekuatan monopoli. Salah seorang pelopor koperasi di Swedia adalah Albin Johansen. Pada tahun 1911 gerakan koperasi ini berhasil mengalahkan kekuatan perusahaan besar milik kelompok orang yang mulanya sangat berkuasa dalam penentuan harga penjualan margarin. Tahun 1962 Swedia berhasil menghancurkan monopoli penjualan tepung terigu yang dimiliki perusahaan swasta.
Rahasia keberhasilan koperasi Swedia adalah berkat program pendidikan yang disusun secara teratur dan pendidikan orang dewasa di Sekolah Tinggi araskyst (Folk High School), serta lingkaran studi dalam pendidikan luar sekolah. Dan perhatian diberikan terhadap pendidikan bagi masyarakat di lingkungan daerah kerja koperasi.
Peran Koperasi
Fungsi dan peran koperasi sangatlah penting di dalam organisasi perkoperasian yang banyak muncul pada saat ini. Seperti halnya prinsip koperasi, peran dan fungsi koperasi juga ada dalam undang undang yaitu pada UU No.25 Tahun 1992 Pasal 4. pasal yang berkaitan dengan fungsi dan peran koperasi tersebut berbunyi
·         Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk kesejahteraan ekonomi dan sosialnya :
Maksudnya adalah agar koperasi dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan khususnya untuk para anggota koperasi. Dengan meningkatnya kemampuan ekonomi, sosial, berkembangnya potensi pada masyarakat itu berarti koperasi telah membantu pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.
·         Berperan serta secara aktif dalam mempertinggi kualitas kehidupan manusia dalam masyarakat:
Dengan prinsip koperasi yaitu kemandirian yang berarti koperasi harus bisa membangun dirinya sendiri itu berarti koperasi dapat tutun tangan dan berperan secara aktif tanpa bantuan dari pihak manapun. Dan dengan seringnya peranan secara aktif yang diberikan oleh koperasi itu akan dapat mempertinggi kualitas kehidupan manusia ataupun masyarakat di sekitarnya baik secara langsung maupun tidak langsung.
·         Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dan koperasi sebagai sokogurunya:
Atas dasar peran dan fungsi koperasi pertama dan kedua diatas tadi sudah pasti koperasi dapat memperkokoh perekonomian rakyat dan juga nasional. Organisasi ini juga memerlukan kinerja yang lebih baik, efektif, dan efisien agar dapat mempertahankan perekonomian nasional karena koperasi sangat berperan penting di dalam perekonomian.
·         Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi:
Sebagai salah satu badan perekonomian dalam suatu negara sudah pasti koperasi juga berandil besar untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional. Atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang merupakan usaha bersama koperasi melakukan kerja sama dengan pihak pihak lain yang mempunyai tujuan yang sama, salah satu organisasi yang bekerja sama dengan koperasi adalah pemerintah.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Koperasi yaitu suatu perkumpulan yang memiliki kemampuan dalam bidang ekonomi yang berjuang untuk memperjuangkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Masing-masing anggota koperasi berkewajiban untuk mengembangkan serta mengawasi jalannya koperasi.
Koperasi sebagai bentuk usaha merupakan organisasi ekonomi rakyatyang bersifat sosial. Koperasi berfungsi sebagai alat ekonomi yang dapatmensejahterakan rakyat. Koperasi pun memiliki peranan yang besar dalampembangunan nasional. Sebagai usaha bersama yang berasaskan kekeluargaan, koperasi haruslah dikelola dengan prinsip-prinsip manajemensecara tepat.
3.2 Saran
Pada pembahasan ini menjelaskan pengertian koperasi dari berbagai pandangan para ahli dan dari undang-undang koperasi itu sendiri, termasuk juga prinsip-prinsip dan asas koperasi. Dengan demikian diharapkan mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya menjadi paham tentang bagaimana melakukan kegiatan usaha dengan berkoperasi, dan dapat membandingkan dengan kegiatan usaha yang bukan koperasi.
Demikianlah makalah ini penulis buat, semoga apa yang disajikan memberikan ilmu dan informasi. Selanjutnya kesempurnaan makalah ini penulis mohon saran dan kritik guna memperbaiki kesalahan dikemudian hari.
Daftar Pustaka :

DRS.Subandi,M.M.2011.Ekonomi Koperasi.Bandung: Alfabeta, CV.
Indrawan Rully. 2004.Ekonomi Koperasi.Bandung.Lemlit Unpas.