kls : 3ea18
Npm : 13211768
Definisi
penalaran, Proposisi, Evidensi, Cara menguji data dan fakta , Cara menilai
autoritas
Penalaran
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empiric)
yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan berbentuk proposisi-proposisi yang sejenis,berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,orang menyimpulkan sebuah
proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.proses inilah yang disebut
menalar. Ada dua metode dalam penalaran,yaitu deduktif dan induct .
Proposisi
Proposisi
adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat.
Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk
subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat
perintah, kalimat harapan , dan kalimat inversi tidak dapa disebut proposisi .
Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi
kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi
kalimat berita yang netral .
Evidensi
Evidensi
adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya
sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan
untuk memahami suatau fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris.
Cara
Menguji Data
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus
merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara
tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai
evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian
tersebut.(Observasi,Kesaksian,Autoritas)
Cara
Menguji Fakta
Untuk
menguji apakah data informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta atau bukan,
maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut merupakan penilaian tingkat pertama
untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu
harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat
digunakan, sehingga benar-benar meyakinkan kesimpulan yang akan diambil.
1. Konsistensi adalah melakukan
suatu kegiatan secara terus menerus dengan tekun dan benar tanpa keluar dari
jalur atau batasan batasan yang telah di tentukan maupun sesuai dengan ucapan
yang telah dilontarkan. konsisten salah satu sikap dari manusia yang
sifatnya adalah untuk memegang teguh suatu prinsip atau pendirian dari segala
hal yang telah di tentukan.
2. Koherensi adalah bagaimana membuat peralihan-peralihan
yang jelas antar ide-ide, membuat hubungan yang jelas antar kalimat
dari sebuah paragraph dan membuat hubungan antar paragraph jelas dan
mempermudah para pembaca untuk mengerti. Koherensi haruslah jelas, lengkap,
susunan serta pengembangan materinya harus logis.
Cara
Menilai Outoritas
Menghidari
semua desas-desus atau kesaksian, baik akan membedakan pula apa yang hanya
merupakan pendapat saja atau pendapat yang
sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental. Ada
beberapa cara sebagai berikut :
1. Tidak mengandung prasangka
pendapat disusun berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau didasarkan pada hasil
eksperimen yang dilakukannya.
2. Pengalaman dan pendidikan
autoritas
Dasar kedua menyangkut
pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan
awal. Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan
sebagai seorang ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang
dilakukan, presentasi hasil penelitian dan pendapatnya akan memperkuat
kedudukannya.
3. Kemashuran dan prestise
Ketiga yang harus diperhatikan
adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai
autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di
bidang lain.
4. Koherensi dengan kemajuan
Hal keempat adalah apakah
pendapat yang diberikan autoritas sejalan dengan perkembangan dan kemajuan
zaman atau koheren dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar